Thursday, December 25, 2008

DeJavu

Andra & the Back Bone, 2008


Sudah sejak masuk ke Kaltim, Mami hampir tidak pernah pergi malam ke cafe,pub atau diskotik - istilah jaman sekarang 'dugem'.Padahal dulu waktu masih gadis,walah!jagoannya!! hampir seminggu sekali atau dua kali mami keliling deh sama teman-teman.Yang berkesan waktu itu jamannya Studio East trus menyusul Fire(Tunjungan Plaza), Calipso(Wijaya), Bongos(Sheraton) terakhir Desperados (Shangrilla).Mami biasanya jalan ama temen2 SMA tapi yang dari kelas A3 (soalnya anak A1 dan A2 rajin belajar semua,jarang maen...hihi), Mami walaupun dari kelas A1 kayaknya 'malu' kalo kelihatan rajin belajar...haha...padahal tidak ada yang salah ya dengan jadi anak rajin.
Setelah kuliah,biasanya mami keluar malam ama temen2 diluar ITS.Cuma setelah pulang jam 1 pagi, mami langsung kerjakan tugas sekolah dan belajar. Alhasil,prestasi sekolah mami tidak pernah mengecewakan sih selalu rata-rata atas. Oya,mami teringat dulu waktu kuliah ada jadwal pengumpulan tugas di kampus, biasanya temen-temen mami kostumnya kucel dan belum mandi-yah maklum lah namanya anak arsitek tugasnya setumpuk di kertas-kertas besar A0 gitu. Sedangkan mami kan 'jaim' banget,nggak mau kelihatan kucel atau kelihatan 'mahasiswa' yg bekerja keras mengerjakan tugas.Mami selalu ke kampus dengan mandi,wangi,dandan...haha!Mungkin karena itu sering-sering ada gosip kalo tugas-tugas kuliah mami dikerjain ama orang lain.Padahal ya sama aja mami di rumah juga pontang-panting kerjain tugas seperti teman-teman yang lain.Lebih sering nggak tidur!Cuma bedanya teman-teman bangga kalo kelihatan 'serius' ngerjain tugas, sedangkan mami lebih senang 'tidak terbaca'.Wakakak! (Kalau kata Papi dulu,kenapa sih kamu selalu berusaha memasang tembok tinggi-tinggi supaya orang lain tidak pernah tau kamu? Kalau kata mami dalam hati, supaya cuma kamu si kepala batu yang bisa mendobrak tembokku-love you sweetheart!)
Kembali ke topik...23 Desember kemarin, Andra&the Back Bone main di Samarinda.Ini kali pertama Andra&the Back Bone menginjak Kalimantan,jadi pastilah rame banget antusias warga Samarinda.Papi yang nada dering handphonenya aja 'Sempurna' udah pasti semangat ngajakin mami nonton Andra.Mami sih seneng-seneng aja,tapi tempatnya di mana dulu.Ups!Rupanya tempatnya di deJavu-tempat malam baru yang sedang happening di Samarinda.Eksterior&Interiornya lumayan lah,model minimalis kaca-kaca&banyak lampu kayak sushi tei di Senayan City. Di sana ada ruangan tempat minum anggur&bercerutu dan resto fine dinning juga.
Pertama kami rencana pergi dengan beberapa teman sejumlah 4 orang, jadi 6 orang totalnya di 1 meja.Menurut mami yang super hemat (kata papi sih pelit bukan hemat-red) harga mejanya mahal banget.Seharga 1 paket perawatan marie france mami!! Tapi emang di Kalimantan uang kayaknya tidak dengan kurs yang sama dengan di Surabaya jadi tetep aja full house tuh deJavunya.Mami udah tanya-tanya ke temen yang biasa nonton pertunjukan musik artis nasional gitu acara baru mulai paling cepat jam 12 malam,dasar papi yang selalu on time, jam 9 tet waktu buka dejavu kita udah di depan pintu.Tapi ya nggak papa juga biar mami sekalian bisa lihat interior ruangannya dalam kondisi terang benderang,perhatikan detail akustik,lighting dan interiornya.Dasar Arsitek teteup tidak pernah berhenti...
Beberapa menit kemudian band lokal mulai mengisi acara,yah kualitas suara&musiknya biasa-biasa aja nggak jelek sih, cuma vokalisnya yang pakaiannya heboh banget.Celana jeans pendek banget sobek-sobek plus kemben berbulu-bulu.Hmmm...she try hard to be sexy.Trus kurang lebih 1 jam band istirahat diisi DJ Cewek (dari jakarta?) orangnya cantik banget bajunya juga keren tapi dia ngeDJ sambil bakar rokok??? maksudnya??? Dulu jaman mami DJ tuh kerjaan serius deh, nggak ada yang ngutak-ngatik box DJ sambil ngerokok.Lagunya juga jaman dulu lebih hidup banyak variasi, sekarang banyak dung-dung-dung nya aja.Pertama-tama asik juga buat bakar suasana...lama-lama pusing juga belakang kepala.Oalah! jaman sudah berubah.
Ganti home band berikutnya, yang jauh lebih bagus dari band pertama, ada pemberitahuan dari 2 teman kami yang rencana mau datang batal hadir.Jadi karena sayang udah bayar mahal, mami menelpon kandidat teman mami pasangan Novi&Heru supaya segera menidurkan anak-anak dan hadir di sini.Haha...maksa banget gitu loh!Rupanya karena ini masa ulangan anak-anak mereka dengan sangat menyesal tidak bisa ikutan.Ya udah deh, kami enjoy aja ber4 dengan Chivas Regal compliement deJavu.Lama banget kayaknya nggak minum Chivas ya,Mas!Setelah homeband ke-2,DJ cantik mulai lagi dan sebelum kami mulai bosan tamu-tamu sudah penuh sesak, dimulailah jam 12 lewat dikit Andra&the back bone!
Serulah!Lagu-lagunya emang lagi in banget jadi penonton sing along semua,trus si vokalisnya juga lumayan pinter berinteraksi dengan penonton.Mami ada bikin film mereka waktu nyanyi lagu sempurna-hmmm buat kenang-kenangan lah kalo mami-papi udah tua.Mami-Papi luap dengan lagu-lagu bersemangat dari Andra,rasanya kembali umur 20an...haha...sampai mami melirik ke sebelah kiri, olala...ada teman mami istri salah satu pejabat di sini lagi nganterin anaknya yang ABG nonton lengkap dengan pengawal-pengawalnya.Langsung hilang deh mami gila-gilaan nya...kami bercipika-cipiki dan bertukar kabar baru melanjutkan nonton lagi.
Selesai acara utama Andra selesai, teman mami bersama anaknya langsung pulang karena emang udah jam 1 lebih dini hari, mami masih nunggu teman-teman yang anak muda-muda ini masih pengen menikmati suasana.Olala...rupanya suasana makin malam makin ora karu-karuan!Gimana enggak si DJ cantik mulai lagi dengan lagu dung-dung, minuman udah bukan yang beralkohol lagi tapi malah air putih! (kata papi justru itu buat orang-orang menginex-hiiii syerem).Trus mami lihat ke sebelah kanan, ada bapak-bapak yang pake topi semua (maksudnya apa ya? menurut mami di deJavu nggak silau kok) mulai PDKT dengan gadis-gadis muda dengan dandanan menor dan minim.Hmm....Trus gadis-gadis muda (menurut mami di bawah 20thn) menari-nari diatas meja-meja bar dengan gaya yang (maksudnya) sexy tapi menurut mami menggelikan sekali.Aneh banget deh!Mami kurang tau juga tujuannya apa, tapi terus terang mami kasian melihat wajah-wajah muda mereka yang dipupuri tapi tidak ada sukacita atau kegembiraan di wajahnya.Apa mereka dipaksa bekerja seperti itu? who knows?
Kesimpulannya, mami happy banget sekali-kali bisa nonton musik live bersama-sama papi, memperkaya jiwa!Tapi mungkin lebih pas kalo mami nonton di tennis indoor Senayan daripada di tempat yang lebih mirip aquarium murahan untuk mencari perempuan-perempuan bayaran daripada tempat untuk menikmati musik.Anyway...Thanks for the night,dear!

Saturday, December 20, 2008

tante Meyi Wisuda





Setelah setiap hari belajar keras,tante meyi wisuda juga. Kabarnya Malam sebelum graduation , ada graduation dinner di castle sekolah yang hari hari biasa tidak bakal dibuka.Kemudian ada salah satu tugas kuliah yang kelompok tante Meyi paling bagus di kelas, and diikutkan harvard competition.. .ehhh ternyata masuk tiga besar,diumumkan di graduation juga ama dean nya university.
Selamat ya tante Meyi!

Thursday, December 11, 2008

Happy Birthday Uti!

1996, Surabaya
Tanggal 12 Desember adalah hari ulang tahun resmi uti berdasarkan KTP dan surat-surat berharga lain, walaupun menurut keterangan lahir uti adalah tanggal 9 Desember 1954.Berhubung kami sudah terbiasa mengucapkan ulang tahun tiap tanggal 12 Desember ya jadi kami nggak heboh waktu tanggal 9.Nggak apa-apa ya,Ti?
Mami pernah membaca di satu artikel di majalah wanita, tertulis 'kita benar-benar seorang ibu apabila waktu kita berteriak atau memarahi anak kita dan kita mendengar suara ibu kita'.Mami senyum-senyum sendiri, soalnya emang benar juga ya...Gimana enggak, dari mami kecil kayaknya uti tidak pernah berhenti bernyanyi ngomelin mami supaya bangun,makan,belajar,mandi,tidur siang,tidur malam...dulu mami sebel banget kayaknya uti nih cerewet banget semua-semua mesti ada jamnya dan harus disiplin.Padahal kalau kadang-kadang mami ke rumah teman mami waktu kecil, ibu-ibunya funky banget nggak cerewet nggak suka nyuruh-nyuruh anaknya, mau nggak tidur siang nggak apa-apa, mau nonton video (dulu belum ada CD) bukan hari libur nggak apa-apa, mau jajan di luar padahal bukan weekend nggak apa-apa (dulu kami hanya makan di luar rumah kalo ada momen penting atau pulang gereja-red).Kalo mami kecil protes gitu, uti jawab dengan judesnya : Ya, ikut aja sana sama temanmu itu...hihi! sadis amat...
Begitu punya anak, ternyata mami setali 3 uang sama uti, dari matahari terbit sampai tenggelam 'berkicau' terus : Aldi mandi jangan lama-lama nanti terlambat sekolah, Abner belajar baca!jangan main terus, Aldi susun pelajaran! Abner minum vitamin! Aldi buat PR sempoa! Abner jangan dorong kereta adik keras-keras...dan seribu rambu-rambu yang mami yakin anak-anak akan mengingatnya seumur hidup mereka...hehe.Pernah kadang-kadang saking jengkelnya karena anak-anak bandel nggak mau nurut mami udah putus asa bilang : Kalau nggak nurut mami, nanti mami sakit keras mami mati lho ya... Ups! mami terdiam, teringat uti waktu kecil suka ngancam : 'Nanti mama mati aja kalo kalian nakal...' dan mami kecil ingat betul rasa ketakutan setengah mati karena takut mamanya meninggal, mami kecil bersumpah nggak akan menakut-nakuti anak-anak seperti itu kalau mami udah jadi ibu.Olala! ternyata mami 'tidak sengaja' mengucapkan kata-katan yang sama.
Yup! memang benar...kita baru sadar kalo kita Ibu setelah kita mendengar ucapan kita persis seperti ibu kita dulu.Hehe...Anyway,Mom ...
Mami tidak akan bisa seperti sekarang kalau Uti tidak cerewet&galak
Terimakasih sudah menjadi Ibu yang baik untuk kami
Selamat Ulang Tahun, panjang umur, sehat selalu dan makin dipakai Tuhan
Tuhan Memberkati ...

Wednesday, December 10, 2008

Uban

One month pregnant,2007

Selain kehebohan karena kelebihan berat badan 20kg dibanding waktu gadis, mami juga meributkan rambut mami yang makin hari makin banyak putihnya. Emang sih dari masa gadis mami udah ada uban jumlahnya kurang dari 5 lembar.Tumbuhnya ditempat itu-itu aja.Eh,begitu punya anak Aldi terlebih waktu kelas 1 SD semester pertama dan Aldi rangkin 33.Waaaa! Uban mami bertambah menjadi lebih 50 lembar.Percaya nggak percaya sih, kata orang kan uban itu tumbuh karena banyak mikir tapi bisa juga karena hormonal.Mami rajin minum elkana dan creambath untuk menghitamkan rambut.Bukannya berkurang,uban mami makin tambah banyak!

Setiap pergi ke salon, pegawai-pegawai salon selalu menyapa mami dengan 'selamat pagi,Mbak' begitu pegang rambut mami yang banyak putihnya langsung mereka bertanya 'Umur berapa Mbak, kok udah banyak banget ubannya?' mami bilang 35 thn.Mereka kaget, karena dipikir belum 30. langsung deh manggil mami dengan sebutan 'Ibu'.Oalah! penampilan masih mbak-mbak ya,rambut Mbah-mbah.Hehe...Salon menyarankan mami untuk me'toning' atau me'highlight' rambut mami.Selain menutup uban juga gaya&keren gitu lho.Apalagi disini meng'highlight' rambut menunjukkan tingkat kemakmuran suami...haha...

Mami sih mau aja di cat rambutnya, warna yang sama dengan warna rambut asli mami,tapi papi mati-matian menentang alasannya sih baik,bagaimanapun juga kan pewarna rambut adalah bahan kimia jadi tidak baik efek jangka panjangnya buat kulit kepala disamping itu menurut papi mami cantik aja dengan rambut hitam aksen kelabu.hehe... Kata papi sih asal mami rajin creambath,makan suplemen dan gembira pasti rambut kelabu nggak mau tumbuh lagi.Tapi dasar mami tetap aja bete tiap kali ngaca karena kesannya nenek-nenek banget si kelabu ini, apalagi rambut putih kan cenderung kaku tumbuhnya nggak jatuh, huh!makin kentara deh!

Semalam, papi pergi ke Melak(Kutai Barat-red) bersama rombongan pendeta untuk acara KKR natal sekaligus peresmian cabang gereja kami di sana, tiba-tiba mami mendapat sms dari papi yang isinya : Na,baca Imamat 19:32a ... Mami baca isinya : Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat...
Jadi, with all my love to you,JD...'uban' is end of discussion...hehe

Happy Birthday Gita!

1995,Surabaya

Tanggal 7 Desember kemarin,sahabat mami Gita Irma Sari, berulang tahun.Tiap tahun mami selalu ingat ultahnya walaupun kami sekarang udah terpisah jarak.Gita di Jakarta Mami di Samarinda.Kami saling kenal karena sama-sama kuliah di Arsitektur ITS, awalnya sih Gita cuek banget sama mami, soalnya dari awal ospek (orientasi masa awal kuliah-red) Gita udah kelihatan menonjol.Maklum anak Jakarta jadi ngomongnya 'kota' banget habis gitu orangnya juga pinter dan berani tampil. Sedangkan mami kan orangnya diem, jarang ngumpul sama teman-teman kuliah.Mami lebih mandiri dan penyendiri.Bukannya jaim atau sombong sih,emang udah sifat kali ya suka menyendiri disamping itu mami kan udah sibuk banget sejak awal kuliah karena disamping kuliah mami juga punya bisnis kecil-kecilan, butik Capung yang mami kelola sama adik-adik.Jadi habis kuliah ya langsung kerja.

Tapi setelah semester pertama, nilai-nilai mami dan Gita dibeberapa mata kuliah bersaing.Ada yang nilai mami paling tinggi ada yang Gita.Sampai mami ingat waktu mami sedang kuliah, tiba-tiba mami dipanggil ke depan kelas untuk diberi hadiah buku karena nilai mami paling tinggi.Setelah pemberian buku itu, Gita mendekati mami dan tersenyum memuji mami bilang selamat karena nilai mami lebih tinggi dari dia.hehe...akhirnya mau juga teman sama mami.Wah!pertemanan kami seru banget, karena karakter kami yang beda banget.Gita orangnya lebih terus terang, sampai mami kadang dapat curhatan temen-temen yang sakit hati karena 'kena' sama omongannya Gita.Ada juga yang sebel sama Gita karena nggak boleh banget kerjaan kuliahnya dicontoh atau ditiru orang.Bahkan diperpustakaan itu setiap karya arsitektur yang udah dipakai sebagai bahan studi ama Gita ditulisin pake kertas 'sudah dipakai sebagai studi arsitektur oleh gita irma sari A25'....wakakakak! Saking nggak maunya tuh disamain ama orang.
Sedangkan mami kan si kalem, males berdebat dan berhadapan sama orang, jadi dikit-dikit ngalah.Kalau ada orang galak mami mending menghindar.

Mungkin karena karakter kita yang beda banget itulah kami hampir nggak pernah berantem, malah salling melengkapi.Waktu semester 1 mami pernah di labrak ama cewek kakak kelas mami, katanya mami ngerebut tunangannya, intinya dia tersinggung lah. Jadilah mami dimaki-maki didepan kelas.Muka mami udah merah padam malu, marah tapi juga takut.Ya kan mami masih anak baru dimusuhin kakak kelas lagi, padahal mami nggak ngerebut tunangan cewek itu.Lha wong cowoknya yang suka main ke rumah mami kok.Disamping itu bukan cuma cowoknya aja kok yang maen ke rumah banyak banget yang datang dan bukan anak ITS aja.Disamping itu kalo cowok nggak bilang 'will you marry me' sama mami ya mami nggak mau GR lah, biasa-biasa aja. Kalau cuma bilang 'I love you,Maria' ah itu sih nggak usah terlalu dianggap serius, istilah bahasa gaul sekarang HTS(Hubungan Tanpa Status-red). So back to the story, waktu mami lagi jadi pesakitan gitu Gita dengan setia menemani mami dalam jarak pandang yang cukup lah...hehe(maksudnya bisa mengawasi mami kalau mami diapa-apain, tapi cukup jauh tidak terkesan nguping).Habis si cewek puas ngamukin mami, Gita langsung jalan ngelingkarin tangan ke bahu mami (kebetulan dia emang lebih tinggi dari mami-red) dia nenangin mami, nasehatin mami supaya cuekin aja tuh cewek rese, orang aneh!---hehe...Thanks Git!It's mean a lot to me...




Sekarang Gita sudah memiliki 2 putra, setelah perceraiannya beberapa tahun lalu. Mami tetap setia menjadi 'tong sampah' Gita kalo lagi sumpek pengen ketemu anak-anaknya tetapi tidak bisa. Bahkan waktu ke Surabaya 2 tahun lalu mami ketemu Gita cantik banget, nggak tomboy seperti waktu kuliah (foto diatas). Hmmm...kayaknya perpisahan membuat Gita lebih baik...Happy Birthday,Git! Miss you always.

Monday, December 8, 2008

Curse of the Golden Flower

Tahun 2006, mami baca di halaman depan koran Kompas minggu yang membahas tentang film Curse of the Golden Flower. Ulasannya menakjubkan sekali baik dari segi cerita,kostum (sempurna banget sampai ke detail-detailnya), karakter pemainnya...pokoknya penuh puja dan puji kritikus film deh.Ngalah-ngalahin waktu Crouching Tiger Hidden Dragon dinominasikan oskar!Malamnya langsung aja mami nonton premier film ini di Samarinda (midnight-red), asli 21 penuh banget.Dan ternyata bukan cuma katanya aja,aslinya film ini jempolan banget, mami terbawa rasa kagum akan kehebatan raja dan kerajaannya sekaligus sedih melihat keluarga kerajaan jadi hancur semua.

Biasanya setelah menonton film, besoknya mami sudah lupa isi cerita film yang mami tonton,tapi khusus buat film ini mami masih terngiang-ngiang sampai berhari-hari rasanya mami jatuh cinta sama tokoh si anak kedua mami ngebayangin jagoan kayak Abner kalo jadi jenderal perang hehe...(-cuma raja dan ratunya saling jatuh cinta selamanya bukan kayak di film sih...hehe).Tadi malam film ini diputar lagi di RCTI,walaupun sudah di dubbing bahasa indonesia tetap seru untuk ditonton dan mami tetap jatuh cinta...bagus banget filmnya.

TINTIN




Mami (dan adik-adik -red) penggemar buku sejak kecil. Uang saku kami ditabung setiap minggunya di celengan gerabah bentuk ayam terus kalau udah penuh boleh dibuka untuk pergi ke Gramedia beli buku sebanyak-banyaknya yang kami mau.Jadi waktu kami SD aja buku koleksi kami udah 1 lemari penuh (lebar 1,5m setinggi plafon rumah-red).Dan teman-teman yang datang suka bingung apa kami sudah membaca semua buku yang ada di lemari itu? Kalo kami jawab sudah, mereka menuduh kami bohong.Lho? Nggak nyambung...hehe
Salah satu buku komik favorit kami adalah Tintin, koleksi Mami lengkap ada di Surabaya khusus ditinggal untuk kakak Amanda.Lha di Samarinda, mami mendelegasikan koleksi buku Anak-anak pada Aldi.Jadi Abang Aldi lah yang meneruskan koleksi komik Tintin ini.Syukurlah sekarang hak terbit tintin di indonesia sudah dialihkan dari Indira ke Gramedia, jadi dimana-mana udah gampang banget nemu komik tintin.Bedanya sekarang komik versi gramedia ukurannya cuma sebuku tulis, kalo dulu kan segede majalah.Trus terjemahannya juga nggak ikut versi amerika tapi ikut versi aslinya Belgia.Misal si kembar Thomson&Thompson menjadi Dupond dan Dupont trus Snowy menjadi Milo.Judul-judul Tintin juga lebih ditertibkan misal dari Penerbangan 714 menjadi Penerbangan 714 ke Sydney ,Jamrud Castafiore menjadi Permata Castafiore, Bintang jatuh menjadi Bintang misterius, 7 bola ajaib menjadi 7 bola kristal dan lain-lain.
Disamping mengkoleksi komiknya,Aldi juga mengkoleksi CD Tintin versi bahasa inggris.Kalau tante Dian pulang ke Indonesia suka bawakan juga pernik-pernik Tintin dari museumnya di Belgia.Pernah waktu itu bawakan kaus kaki, dan kartu. Mungkin next time bisa bawain gelasnya kali ya,tante Dian...(ini sih pesan sponsor maminya yang koleksi gelas...hehe)

Bantuan Abner

Halaman belakang Rumah Balikpapan, 2004
Abner 1,5tahun

Bulan lalu, waktu mami arisan ibu-ibu ex sekolah PG Hemasa (Playgroup Aldi&Abner dulu-red) ada anak teman mami seusia Abner yang nanya apa benar mami adalah ibunya Abner. Mami jawab benar, apa apa ya? Anak yang pemalu dan agak pendiam ini bilang kalo dia suka diganggu sama temannya yang namanya si R,si E dan si X. Dia minta tolong mami supaya bilang ke Abner.Rupanya si anak teman mami ini sekarang juga di TK yang sama dengan Abner.Mami bingung juga apa hubungannya ada anak yang gangguin dia di sekolah degan Abner.
Sampai rumah mami tanya sama Abner apa mami kenal dengan si A (anak teman mami-red), Abner agak-agak lupa tapi dia bilang pernah tahu anaknya.Trus mami tanya lagi tentang si R,E dan X Abner manggut-manggut dia tau banget katanya. Trus mami bilang anak teman mami,si A, minta tolong Abner bilang ke R,E dan X untuk tidak ganggu si A lagi.Abner mengangguk-angguk kalem sambil senyum-senyum. Mami makin curiga, mami tanya emang kenapa kok anak-anak yang bandel itu mesti dikasi tau Abner baru mau nurut.Abner mengangkat bahu,katanya nggak tau. Hmmm mami nggak percaya...
Besok paginya,mami sengaja turun mobil antar Abner masuk kelas.Teman-teman menyapa Abner: pagi,Bos...pagi,Bos... Haaaa??? Mami sampai melotot ke Abner,Abner menunduk takut. Kenapa kok mereka panggil Abner Bos? Abner mengangkat bahu katanya dia nggak tau kenapa, tapi jawabannya tidak meyakinkan.
Pulang sekolah mami tanya apa dia sudah bilang pada si R,E dan X mengenai pesan mami tersebut.Aner bilang udah, dan beres mereka tidak akan ganggu A lagi.Mami nanya dengan nada 'bersahabat' dengan Abner maksudnya supaya Abner mau terus terang ke Mami tanpa rasa takut.Mami nanya kenapa sih teman-teman suka panggil Abner Bos? Apa Abner suka galakin teman-teman? Abner cepat-cepat menjawab enggak sama sekali...tapi disambung dengan lirih...kecuali bela diri. Mami meluruskan maksudnya? Maksud Abner, Abner nggak pernah mulai berantem kecuali ada teman yang mulai.Oke mami bisa terima...Trus Apa Abner suka suruh-suruh teman bawa barang?? Uuh...nggak sama sekali...(tapi ada sambungannya lagi) kecuali yang ringan-ringan....

Saturday, December 6, 2008

Gank RECARO


Dukuh Kupang Timur,Surabaya 1990


Ini dia gank teman-teman mami sekelas waktu kelas 2 dan 3 SMA.Namanya RECARO,wah!kayak nama jok mobil aja ya!Itu maksudnya adalah REzim fisiCA loRO (Loro=2 dalam bahasa jawa,jadi anak A1-2 SMAN2 Sby-red).Dari kiri ke kanan Rina(?),Yaseri,Mami,Diah(?),Nungky,Deasy,Meidi,Diah(?) Walah!kok banyak lupa ya mami namanya.Mungkin kalau yang bersangkutan baca tolong direvisi ya.
Kalau nggak salah, sebagaimana kelas Fisika pada umumnya mayoritas anak cowok (30an orang-red) dan kurang dari 10 cewek.Makanya kami termasuk kompak, habis nggak ada lagi sih.hehe!
Kalau mami ingat-ingat pembicaraan kami diluar pelajaran apa ya waktu itu, paling cerita-cerita lucu soal guru-guru atau teman-teman sekelas yang lain.Atau cerita model cowok angkatan Elmo (jadul banget) yang kita baca di majalah Gadis atau Mode.Mungkin pikiran kami waktu itu lebih lugu dari anak SMU sekarang, yang kayaknya lebih dewasa (atau lebih cepat matang ya?).Kami juga lebih sederhana dibandingkan dengan anak SMU sekarang yang konsumtif.Baju aja kami dulu rajin jahitin di tukang jahit,modelnya niru-niru di majalah lalu cari kainnya di Pasar Atum.Kalau ada diantara kami yang orang tuanya pergi ke jakarta trus sempat belikan kami ikat pinggang atau tas Esprit atau Beneton kayaknya udah kereeeeennnn abiz deh.Oya, sempat tahun segitu mami bongkar celengan untuk beli polo shirt merk Levi's harganya masih 14rb rupiah!!
Saking kompaknya anak-anak RECARO, setelah kami lulus SMA masih sering ngumpul.Rasanya tiap hari Raya Lebaran bikin acara halal bihalal dan tempatnya selalu di tempat mami.Tapi waktu rumah uti masih di Dukuh Kupang Timur,rumah uti gede banget dan ada hall tempat senam yang luas mampu menampung 100 orang deh kayaknya.Jadi acara apapun (termasuk acara kelas adik-adik mami-red) ya kebanyakan di rumah dukuh kupang timur itu.Sayangnya setelah lulus kuliah anak-anak RECARO tidak ada kontak lagi,dari foto di atas aja cuma Deasy yang masih ada nomor hpnya sama mami.(Oya,diatas itu latar belakang fotonya mobil mami waktu SMA lho Suzuki Forsa tahun 1988-my first Driving License,my first car!!)
Mudah-mudahan kita bisa ketemu lagi ya,Friends!

Thursday, December 4, 2008

Mawar diantara Duri

Samarinda,Desember 2001

Tengah malam setelah mami selesai mengerjakan target pekerjaan mami hari ini selesai, mami lihat-lihat foto lama.Mami nemu foto waktu kami masih ber3 (belum ada Abner&Ajere-red).Foto ini diambil di Rumah Dinas Akung, jl.Arief Rahman Hakim sesaat sebelum akung pindah ke Surabaya.Setelah itu kami 'terpaksa' pindah dari rumah orang tua yang nyaman dan tinggal di rumah gunung yang telah disediakan oleh kantor developer tempat kami bekerja.

Setelah hampir 1 tahun, papi bekerja di developer tersebut dan mami sedang hamil Abner tiba-tiba terjadi ketidak cocokan antara pemilik developer dan papi.Sehingga papi terpaksa berhenti dari pekerjaannya tersebut.Tidak tau mau kemana, kami minta waktu ke perusahaan untuk mencari rumah tinggal lain.Sementara kami mulai melamar pekerjaan kesana kemari baik melalui iklan koran maupun lewat teman-teman.Tapi setelah berbulan-bulan kami melamar tidak ada satupun pekerjaaan yang mau menerima kami terlebih mami dalam keadaan hamil muda dan sedang mual-mualnya.Keuangan kami makin menipis dan fasilitas kami dari perusahaan satu persatu mulai ditarik.Pertama mobil dinas, kemudian listrik rumah dinas yang kami tau perusahaan melakukan itu untuk 'mengusir' kami secara tidak langsung.

Mami menahan malu untuk tetap tinggal di rumah yang sebenarnya juga tidak layak untuk dihuni, karena begitu jauh dari tetangga terdekat berada di atas gunung yang untuk mencapai jalan aspal agak sulit bagi orang yang sedang hamil dan anak-anak.Apalagi kalau sedang atau setelah hujan, licin sekali beberapa kali Aldi kecil terpeleset.Waktu itu karena tidak ada kendaraan sama sekali Aldi pergi sekolah dengan naik angkot yang mana dia harus berjalan kaki sejauh 1km sebelum sampai ke tempat perhentian angkot terdekat.Kadang-kadang Aldi menangis duduk kelelahan di bawah bukit setelah pulang sekolah, untunglah nanny Aldi waktu itu, namanya Suster Hosna (Lord Bless you,Sus!) selalu punya cara untuk membuat Aldi bersemangat lagi. Sus akan memberi hadiah Aldi sekaleng Fanta dingin dari warung terdekat kemudian setelah kalengnya kosong dan Aldi sudah cerah kembali, kaleng Fanta kosong ditendang-tendang sepanjang jalan sampai ke rumah gunung.Hehe!

Makin kehamilan mami membesar, belum ada jawaban satupun pekerjaan yang dapat menerima kami, kami mulai menjual perhiasan, handphone sampai akhirnya kami beli beras dari celengan uang logam Aldi yang seratus-seratus rupiah di botol aqua.Lauknya kami ambil dari hutan-hutan yang ada dibelakang perumahan.Kami ambil pepaya muda buat sayur santan, kangkung di parit-parit (cah kangkung lezat yang pernah mami makan,hehe),daun-daun pakis pokoknya adu kreatif lah dengan apa yang ada.Sampai satu hari mami merasa pengen sekali makan pisang goreng yang harganya seribu rupiah waktu itu, mami bilang sama papi kalo mami udah ngiler banget. Dan mami menyesal sudah bilang itu ke Papi, karena papi langsung marah kecewa dengan hidup.Papi menyesal sudah berangkat ke Samarinda,Papi marah karena Tuhan memberi kehidupan yang begitu pahit dan menyedihkan.Dalam hati mami cuma berdoa supaya Tuhan beri kekuatan sama Papi.Mami tau Papi tidak sungguh-sungguh mengutuki kehidupan yang sudah dia jalani, Papi sedang sedih yang teramat sangat...Mami cuma bisa diam dan ndak berani bilang apa-apa.

Beberapa kali mami sudah berpikir untuk minta bantuan Akung dan Uti, tapi Papi selalu mencegah. Papi mengingatkan sudah terlalu banyak kami merepotkan Akung&Uti dalam urusan keuangan (bisnis kayu yang gagal-red) uang yang dihabiskan juga tidak sedikit.Papi menegaskan kami harus bisa berdiri sendiri dengan tanpa modal alias 0 besar.Dalam kondisi marah, papi pergi keluar rumah berjalan jauuuuh sekali (mami lihat dari tingkat atas rumah) sampai papi terlihat lagi. Mami sudah nggak bisa nangis lagi, karena terlalu khawatir, mami cuma duduk dan berdoa.Mami nggak pernah mengerti darimana kekuatan mami untuk memuji Tuhan,mengucap syukur dan berdoa terus padahal mungkin kalau orang lain yang mengalami ini sudah penuh kepahitan hatinya.Tapi mami tidak pernah putus asa, mami terlalu yakin Tuhan begitu baik untuk mami dan keluarga mami, kalaupun Tuhan memperbolehkan ada pencobaan dalam kehidupan mami itu cuma membuat mami&papi makin kuat dan berserah sama Tuhan.

Tidak berapa lama, papi pulang dengan tersenyum-senyum.Papi memeluk mami, rupanya dia membawa uang 50rb ditangan.Waaaaa!! Mami tertawa serasa sangaaaattttt kaya! Karena berbulan-bulan kami tidak pernah memiliki uang sebanyak itu.Mami tanya uang dari mana, kata papi uang panjar pekerjaan.Mami tanya lagi pekerjaan apa.Papi memandang mami lekat-lekat, aku jadi kuli di pelabuhan,Na...Mami rasanya mau pingsan,Papi yang insinyur dari institut terbaik di negeri ini berkenan bekerja kasar buat keluarganya.Mami cuma bisa menangis dan memeluk Papi,mengusap kepala Papi memberkati Papi.Cuma itu yang bisa mami lakukan, karena untuk melarang papi bekerja itu juga tidak mungkin,kami membutuhkan makan.

Pagi-pagi sekali, papi memakai seragam celana panjang dan kaos bolong-bolong biar kostumnya sesuai dengan profesi barunya.Kemudian papi mencium kening mami&abner yang masih di perut dengan senyum berjalan kaki menuju ke jalan raya.Dari cerita papi mami tau bahwa sepanjang perjalanan dari rumah gunung ke pelabuhan samarinda (12km-red) papi bertemu dengan teman-teman yang menggunakan mobil.Papi berusaha menghentikan kendaraan teman untuk nunut sampai di Pelabuhan, lumayan penghematan energi.Ternyata teman-teman kami itu banyak yang pura-pura tidak lihat dan mempercepat laju kendaraannya.Saat itulah kami baru tau, ternyata ada sebagian teman yang hanya baik diwaktu senang, begitu kami bukan siapa-siapa mereka menengokpun tak mau.Tapi papi tidak patah semangat terus berjalan sampai ke pelabuhan.

Hari pertama papi sampai pulang ke rumah pukul 6 sore, mata papi merah sekali pembulu darah di mata pecah, rupanya walaupun papi termasuk orang yang suka olah raga berat tapi diforsir sepanjang hari mengangkat beras berkarung-karung fisiknya kalah juga. Mami menangis rasanya pengen mandikan papi & pijatin papi supaya capek-capeknya hilang, tapi Papi menolak,katanya : kalau aku insinyur nggak papa kamu manjain aku, kalau kuli nggak layak untuk dibelai-belai tanganmu yang halus. Sedih banget rasanya...Trus waktu makan malam, mami bikin rawon yang dagingnya dibeli dari sebagian uang panjar kerja papi.Karena nggak mampu beli banyak daging rawonnya dipotong kecil-kecil dadu (kebayang nggak anehnya...hehe) mami tawarin papi makan, papi ngajak makan bareng, mami menolak mami bohong bilang kalau mami udah makan, padahal mami puasa seharian karena takut makanan nggak cukup buat papi dan aldi. Tapi papi tau aja kalo mami bohong, papi bilang kalo kamu nggak makan aku juga nggak.Alhasil seperti lagu dangdut deh, sepiring berdua!!

Hari kedua, sekaligus hari gajian maka papi membeli untuk dirumah 1 karung beras (25kg) dipikul sendiri dari pelabuhan (untuk kuli beras didiskon sampai 20%-red). Hari ketiga, papi pulang dengan kecewa karena kapal tidak bisa merapat jadi tidak ada bongkaran. Hari keempat dan kelima papi dapat banyak angkat kayu bengkirai 10/10, karena kayu upahnya lebih banyak dari angkat beras.Wah waktu itu papi bawa uang 125rb,banyaaaakkkk banget rasa mami.Walaupun sedikit-sedikit uang yang kami dapat tiap harinya kami selalu mengucap syukur, tetap saling mencintai dan mendukung.Rupanya Tuhan menganggap ujian yang diberikan sudah cukup dan kami lulus dengan nilai A! hehe... Setelah hari ke5 menjadi kuli, datanglah seorang teman yang meminta papi untuk membantu beliau membangun ruko di pusat kota samarinda.Sejak saat itu tidak putus kami selalu mendapat pekerjaan-pekerjaan konstruksi dan berkembang pekerjaan interior juga kemudian khususnya papi juga menjadi kontraktor untuk pekerjaan di perusahaan tambang batu bara asing.

Rasanya seperti mimpi,setelah selama kehamilan Abner kami tidak pernah memeriksakan diri ke dokter karena tidak ada dana.Tepat waktu persalinan Abner, kami mampu membayar rumah sakit,obat dan dokter terbaik di Samarinda tentunya dengan biaya yang tidak sedikit.Setelah Abner berusia 6 bulan kami sudah mampu membeli rumah di Bumi Sempaja yang kami tempati sekarang ini.Dan puji Tuhan semakin hari usaha kami semakin di berkati. Begitu berharga kehidupan yang Tuhan berikan pada kami, seperti kata-kata bijak di bawah ini :

Sebagian orang menggerutu karena Tuhan menempatkan duri-duri pada mawar-mawar
Sementara sebagian orang lagi memuji Tuhan karena menempatkan mawar-mawar diantara duri

Saya adalah orang yang memuji, Anda?


Tuesday, December 2, 2008

Baby Boy will come


Dian, Samarinda 1979

Kemarin waktu uti di samarinda, tante Dian menelpon untuk mengabari hasil USG kandungannya yang sudah 5 bulan. Ternyata si kecil adalah seorang bayi laki-laki berhidung mancung seperti oom Wieger.Congratulations ya!!!

Secret Admire


Mami photo box Plaza Surabaya, 1996


Beberapa hari lalu mami mendapat sms dari nomor telp yang tidak mami kenal isinya cukup mengejutkan:
Maria, aku masih cinta padamu...
Walah! bukannya kegirangan mami malah ketakutan, mami takut papi berpikiran macam-macam.Padahal sudah sejak mami menikah, mami tidak pernah ada hubungan spesial apapun dengan laki-laki manapun.Mami diam aja nggak bales smsnya.Eh, dia ngesms lagi :
Gimana, mau ndak?
Mami masih diam juga...Tidak berapa lama dia miss call, tidak mami angkat dan mengirimkan sms kosong.Wah!mami segera lapor papi dengan (asli) takut banget, yakin seyakin-yakinnya bakal kena semprot.Tapi diluar dugaan Papi malah ketawa-ketawa, bilang mami hebat juga ya udah anaknya baris masih ada secret admirenya.Papi malah sarankan mami untuk balas smsnya menanyakan ini siapa?Balasannya :
Aku dulu AXX(nama angkatan diatas mami jurusan arsitektur ITS-red), naksir kamu tapi aku takut.Kita dulu sering sama-sama di HIMA (Himpunan Mahasiswa-red)
Mami nanya siapa namanya,dia jawab :
Aku malu,coba kamu tebak!
Mami males main tebak-tebakan, jadi mami jawab nggak ada ide.Dia balas:
Namaku XXXX XXXXXX, kamu masih ingat?
Suwer! Mami nggak ingat blas.Jadi mami diem aja.Karena terlalu lama diem dia balas :
Kalau kamu sudah bahagia aku rela...

Oalah,mas...mas maksute sms trus opo? Papi makin terbahak-bahak katanya itu mungkin orang yang hidupnya terikat ke masa lalu.Sekian puluh tahun sudah berlalu kok masih ingat pada cinta yang terpendam.Atau bisa juga dulu nggak berani ngomong suka sama mami, sekarang beliau sudah mapan jadi berani ngomong.Sayangnya mami udah lupa orangnya, mami juga udah sibuk dengan istilah papi 'anaknya udah berderet'.Mungkin juga beliau itu mikir mami masih kayak dulu, maria yang mahasiswi aktif di himpunan dan senat, tinggi langsing (sekarang udah langsung-hehe).Kalau suatu hari nanti beliau menemukan blog mami ya mami cuma bisa bilang,

Maaf banget nggak ingat dengan anda...
Saya sudah sangat berbahagia dengan hidup saya yang kalang kabut dengan 4 tornado kecil saya... plus traktor besar yang selalu siap mendorong saya dikala mau ambruk...
dan saya lega, si traktor tersenyum lebar dengan gigi-giginya yang putih (thanks for drg Elly) karena dia percaya saya tidak akan punya secret admire sampai kapanpun....
Rasanya diberkati sekali karena dipercaya oleh pasangan jiwa saya sepenuh hati.

Mom is number one super hero in the world

Uti tahun 1977 di Samarinda pulang kegiatan darma wanita

Seorang anak mendatangi Ibunya yang sedang bekerja di meja kerjanya.Si anak menyorongkan secarik kertas bertulisan sebagai berikut:


1. Membersihkan tempat tidur------------------Rp.5.000,-
2. Menjaga adik---------------------------------Rp.20.000,-
3. Membuang sampah---------------------------Rp.10.000,-
4. Menolong Ibu berbelanja---------------------Rp.10.000,-
5. Membantu mencharge Hp setiap hari --------Rp.5.000,-
TOTAL-----------------------------------------Rp.50.000,-

Sang Ibu membaca dan tersenyum kemudian menulis dibalik kertas tersebut:
1. Mengandungmu selama 9 bulan&melahirkanmu---Gratis
2. Menjagamu waktu kamu sakit---------------------Gratis
3. Air mata yang menetes karena menghawatirkanmu---Gratis
4. Menjemputmu sekolah,Les&bermain------------------Gratis
5. Menyiapkan makananmu setiap hari------------------ Gratis
TOTAL--------------------------------------------------Gratis

Si anak meneteskan air matanya, dan menulis di kertas itu kembali : LUNAS!
*inspired by an sms from a friend

Thank you for being a super hero for us Mom!
GBU always...

Yes! (on the way) slimming again.

Singapore, 1995

Dulu waktu ketemu papi, berat badan mami tidak pernah mencapai angka 50kg (dengan tinggi badan 165cm).Langsing banget! Meskipun mami jago makan, bahkan saking terkenalnya suka makan kalo mami cuma makan mie pangsit 2 mangkok teman-teman nanya 'kamu lagi nggak enak badan?' hihi...soalnya normally mami makan 3 mangkok!Jadi yang namanya diet sewaktu gadis kayaknya hampir nggak pernah, apalagi olah raga males banget! tapi anehnya badan mami tetep aja kenceng kayak orang yang rajin fitness gitu.Teman-teman rata-rata sirik banget, karena mereka makan dikit udah langsung jadi nyempluk.

Setelah menikah dan melahirkan, jangan ditanya! berat badan mami setelah melahirkan Ajere 72 kg!!!! Mami sampai bosan, setiap ketemu orang bilang 'eh,sekarang kok gemuk ya?' ada juga yang dengan senyum tertahan (mami tau orang ini girang banget karena mami gemuk) 'Eh, ternyata kamu manusia biasa juga ya?' haha...Tapi untuk diet, mami dilarang ama papi karena masih menyusui sedangkan untuk memulai kelas BL mami juga masih belum fit karena kerjaan mami yang sering kurang tidur, bisa-bisa mami pingsan di kelas BL (body language-red). Mami jadi bete banget, karena pakaian yang dipake itu-itu aja nggak bisa pakai baju-baju lama, mau beli baju baru juga sakit hati karena nggak ada ukurannya (i used to be number 10 , now i'm 16).Kalaupun ada ukuran, bajunya model emak-emak banget nggak sesuai kepribadian gitu loh.hehe!

Untunglah papi yang udah bosen dengar mami ngeluh gendut...gendut...gendut...melulu! Langsung mentraktir mami 1 paket pelangsingan di Marie France Balikpapan.Harganya kata papi sih relatif, kalo kata mami mahal banget. Mami seminggu 2x menjalankan pembalutan dingin (dingin banget serasa dicemplungin ke es) dan penyinaran pake frekuensi tertentu untuk menghancurkan lemak dan mengencangkan kulit.Percaya nggak percaya baru sekali mami perawatan, yang namanya puser tadinya kan cuma bolongan kecil diantara tumpukan lemak di perut hahaha! sekarang sudah terlihat makin lebar bolongannya, selulit juga 50% hilang.Setelah kunjungan ke2 lemak yang biasanya nongol dipunggung dibawah dan atas bra, sekarang udah nggak ada.Oalah! ternyata emang ada harga ada rupa ya. Dalam 2 minggu ini mami sudah turun 2kg.Kata papi nanti mami ulang tahun pasti mami udah langsing lagi (januari 2009-red). Walah! serasa mimpi mami punya badan kayak waktu gadis lagi. Thanks mas!! (and Thanks God I married this guy!!!-wakakakak!)

Samarinda banjir (lagi)

Keluarga JDHS siap berperahu karet, November 2008
Patroli keliling komplek perumahan
Pak Jimmy (paling belakang) merelakan truknya mengevakuasi korban banjir
Gank MK 24 mau mengangkut barang-barang tetangga yang kebanjiran

Suasana pertigaan depan rumah kami pada banjir hari pertama diambil dari lantai 3 rumah kami

Setelah banjir 2 minggu kemarin, kami sudah sangat yakin nggak akan mungkin lagi lebih parah.Tetangga-tetangga yang sempat mengungsi juga sudah kembali menjalankan aktifitasnya termasuk menjemur dan membersihkan perabot rumah tangga yang terkena banjir.Ternyata kali ini banjir lebih mengerikan, bagaimana tidak hujan deras yang berlangsung 1 hari 1 malam ditambah pasang sungai mahakam membuat kecepatan air naik di jalan depan rumah dalam 1 malam menjadi 50cm dan makin bertambah dengan cepat.

Mami waktu kejadian naiknya air itu sedang nongkrong di Sabindo untuk farewell dengan salah satu adik teman mami yang akan berangkat ke Qatar, tiba-tiba mami mendapat telp dari asisten di rumah bahwa air di jalan sudah mendekati 60 cm dan terus naik.Mami segera pulang dan pertama-tama segera mengganjal mobil Jazz mami dengan kayu 15 cm.Nggak tau kenapa kami feeling aja ada yang nggak beres dengan hujan ini.Belum lagi kami melanjutkan pengganjalan ke Escape dengan kayu yang sama, mami mendapat telp salah satu teman yang menangis histeris karena rumah sudah terendam hampir selutut padahal teman mami itu baru saja datang dari luar kota sehingga tidak sempat menaikkan barang-barangnya.Apalagi perumahan mami tinggal bukan merupakan daerah banjir.

Air makin tinggi hingga tengah malam mencapai 80cm di jalan depan rumah, supir dan ranger kami menjadi andalan teman-teman yang mengungsi. Ada teman yang pindah ke rumah orang tuanya, ada yang ke rumah teman yang tidak kemasukan air, ada juga yang menuju hotel.FYI, semua hotel di samarinda ternyata langsung penuh karena ternyata banjir ini melanda seluruh kota. Listrik PLN segera padam untuk menghindari arus pendek dan bahaya kesetrum ( 2 minggu lalu, ada anak SMP yang meninggal karena pegang tiang traffic light waktu banjir tinggi).Apesnya genset kami kebetulan sedang di service, jadi kami tidak ada cadangan listrik sama sekali.Anak-anak tidur malam dengan mimpi buruk, ditengah bunyi pompa alkon yang berisik (papi tetap berjaga-jaga mengeluarkan air dari kolam renang yang belum selesai di cor, air keluar dari tanah-red) dan udara malam yang panas dan lembab.Kebetulan uti sedang menengok cucu di samarinda, jadi uti ikut merasakan bagaimana parahnya kondisi kami.

Esok harinya, kami saling kontak dengan teman-teman satu MK untuk membagi-bagi makanan (nasi bungkus) di daerah-daerah yang lebih parah lagi kondisinya dari perumahan kami. Seperti di kampung belakang komplek rumah, banjir sudah sampai 1m lebih.Atau di Jalan Pemuda yang mana penduduk sudah 'bersembunyi' di atas plafond rumahnya tanpa air bersih dan makanan yang layak.Para Bapak mendayung perahu karet gereja membagikan makanan dan tentu doa untuk semua yang terkena musibah.Mami mendengar cerita papi, banyak bayi dan balita yang menggigil kedinginan minta makan pada orang tuanya tapi memang tidak ada.Rasanya kalo orang yang di komplek perumahan mami masih mengeluh karena Bed set Cellininya terendam banjir dan bersungut-sungut pindah ke hotel bintang 4, mami rasa mereka tidak bersyukur dengan apa yang sudah diterimanya ya...Selain membagi nasi di lokasi yang lebih parah, kami juga mengevakuasi tetangga-tetangga yang mau pindahkan barang dengan truk (kebetulan teman-teman MK ada pengusaha dengan beberapa truk yang bisa dimobilisasi untuk mengevakuasi-red).
Listrik PLN masih mati sampai hari ke3, semua handphone kami habis baterai.Genset kami pun belum bisa diambil dari tempat service.Untunglah ada saja sahabat-sahabat kami yang dengan menembus banjir membawakan telp untuk disambungkan ke telp rumah.Baru kami bisa menghubungi keluarga di Surabaya,jakarta,Medan,Pekanbaru yang tentunya sudah panik karena tidak bisa menghubungi sejak 2 hari lalu.Karena listrik mati berhari-hari bahan makanan di koelkast juga mulai membusuk, kami segera memasak makanan itu semua untuk dibagi-bagikan dengan tukang-tukang mami yang juga tidak bisa bekerja selama banjir.Untunglah sahabat-sahabat kami yang daerah rumahnya di gunung dan tidak terkena banjir, membawakan makanan hangat sup& sambel goreng tempe.Waaa...serasa masakan resto bintang 5 deh....hehe.Apakah keluarga JDHS berduka karena banjir?Hmm,tidak juga...anak-anak happy karena tidak perlu masuk sekolah dan mereka boleh ikut papi&pak RT yang keliling komplek meronda dengan perahu karet (100% kawasan perumahan kami terendam banjir,80% mengungsi.Kami takut ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi sepi ini-red)

Akhirnya air di hari ke4 makin surut, kunjungan sahabat juga masih ada, tapi kali ini berbeda mereka sekeluarga ingin 'meninjau' bagaimana rasanya berbanjir-banjir mengingat rumah mereka kering kerontang tidak tersentuh air.Oalah!hehe...Hari ke-5 air benar-benar surut di depan rumah, kami menelpon PLN untuk menyalakan kembali listrik dan kami berbenah untuk kembali beraktifitas normal.Oya,hari ini papi&teman-teman masih membagikan obat-obatan untuk korban banjir.Terutama obat gatal-gatal!Mereka menerimanya dengan mata berseri-seri...Ah,ternyata dengan banjir kami 'mendapat' lebih banyak hal.Terimakasih Tuhan untuk berkatmu.
Tapi mami tetap 'tidak terima' dengan kondisi ini, mami rasa pasti ada cara samarinda tidak terendam air.Meskipun memang isu pemanasan global dan pembangunan perumahan mewah yang gila-gilaan di samarinda merupakan salah dua yang memacu banjir makin kerap di sini.Mami berandai-andai jika sungai Mahakam bisa diperdalam (dikeruk-red) setelah pendangkalan sekian puluh tahun berlalu apakah air hujan kota ini bisa mengalir cepat ke sungai utama? Kabarnya kota-kota di sepanjang sungai barito sudah tidak banjir lagi setelah sungai tersebut diperdalam. Kemudian anggaran pengerukan sungai yang tidak murah (diperkirakan hingga 2T lebih) apakah tidak bisa diambilkan dari anggaran dana pembangunan bandara sungai siring samarinda yang prestisius itu.Mami dengar sih anggarannya sampai 4T, sedangkan sampai hari ini sudah habis 1,2T masih dorong-dorong tanah aja.Apa tidak lebih baik anggaran itu dipergunakan untuk proyek yang lebih merakyat tidak untuk golongan tertentu saja yang akan terbang dengan pesawat udara? Mami berpikir untuk mengumpulkan tanda tangan korban banjir yang mencapai puluhan ribu orang untuk mendesak pemerintah daerah menyelesaikan masalah banjir dengan memperdalam sungai. Hmmm mungkin nggak ya?? ...(papi udah geleng-geleng aja, katanya mami lebih cocok jadi anggota dewan!hahaha)