Thursday, November 8, 2007

evening 3-jimbaran

Suasana meja tempat kita duduk,menghadap ke pantai...
Sambil menunggu makanan datang,nggak bosan-bosan kami mengagumi pantai Bali...

Ini dia pengamen Bali yang bisa nyanyi lagu dari kampung papi...


Habis makan tidak lupa foto lagi...


Menjelang matahari terbenam kami sudah sampai di Jimbaran.Masih pantai juga,tapi lebih sepi dan lebih curam dari Kuta.Made langsung membawa kami ke sebuah resto yang serupa dengan resto-resto dikiri kanannya.Baik menu yang ditawarkan (seafood ) maupun tata ruang restonya(tempat duduk tamu menjorok di pinggir pantai yang curam).Sehingga kami bisa menikmati makan malam sambil melihat matahari terbenam dan suara debur ombak yang makin malam makin keras.

Kalau kita melihat ke sisi kanan dari tempat kita duduk makan,pesawat landing terlihat setiap hampir 10 menit dengan lampu pesawat yang berkelip-kelip.Kemudian serombongan pengamen yang ‘niat’ membawa peralatan bermusiknya juga mampir ke meja kami.Menawarkan kami mau minta lagu apa.Jelas aja akung langsung mengusulkan lagu batak! Eh,ndilalah kok ya kebetulan grup pengamen itu nyanyi lagu dari Spirok,yang mami aja nggak pernah dengar,bagus deh! Jadi makin berkesan makan malam kita di Jimbaran.

day 3-at Ulu watu

Made menjagai kami supaya tidak diganggu monyet...

Kami harus memakai tali kuning yang dililit dipinggang sebagai tanda menghormati tempat suci Bali...
Abner berani lho foto sama monyet, tapi setelah foto ini diambil monyet bandel ini ngambil kaca mata akung.Untung tidak berhasil, akibatnya akung trauma sama monyet....(hingga hari ini...haha)



Foto di tebing Ulu watu, wajib hukumnya karena sering masuk di program National Geographic sih...


Setelah dari GWK,kami menuju uluwatu. Maksud hati sih mau menanti sore disini lihat-lihat pura&monyet sambil menanti pertunjukan tari kecak yang terkenal itu.Tapi karena Uti dan tante Mey alergi sama monyet jadi kami cuma mau lihat-lihat dan berfoto-foto aja sementara uti&tante Mey nunggu di mobil.
Emang sih waktu kami jalan menuju ke arah tebing, banyak monyet berkeliaran.Monyetnya suka banget sama barang yang mengkilat, jadi ada turis jepang yang digandoli monyet-monyet sampai banyak karena tasnya Loewe silver...hiiiiii! Tapi rombongan kita Pede abis deh,karena kan ada Made the driver yang siap dengan tongkat kayunya,kalo ada monyet yang kira-kira bandel langsung dia mengeluarkan jurus-jurus penangkalnya.
Tapi yang namanya over Pede emang nggak bagus sih,karena abner berani foto berdua sama monyet,akung jadi ikut-ikutan...Lha kami lupa,kalo kaca mata akung kan berkilat-kilat,jadi si monyet langsung naik ke punggung akung dan menarik-narik kacamatanya dengan paksa.Akung juga melawan mempertahankan kaca matanya.Wah! serem juga lho.Untungnya si monyet tidak berhasil.Kaca mata akung selamat,tapi mesti di benerin sedikit.

Wednesday, November 7, 2007

day3-at GWK

Jalan kaki dari tempat parkir menuju gerbang utama...

Pose di dinding batu yang di potong tegak lurus...
Di depan patung kepala Garuda...

Ini dia lembah tempat patung yang sudah jadi nantinya...

Di atas patung sapi...

Patung setengah badan Wisnu...

Coba gamelan dulu ah...






Pagi-pagi sekali setelah sarapan,kami langsung diantar oom Made menuju lokasi patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).Begitu masuk entrance saja kami sudah terpesona,karena landscapenya bagus&megah.Setelah memarkir mobil rombongan dengan semangat 45 menuju gerbang utama.

Melalui gerbang utama kami disuguhkan pemandangan batu-batu gunung yang dipapras(dipotong) tegak lurus membentuk jalur-jalur jalan yang mengarahkan menuju tangga ke patung Garuda sebagai kendaraan sang Wisnu.Walaupun matahari terik sekali, tapi dinding-dinding batu itu mengarahkan angin bertiup cukup kencang ke arah kami,sehingga udara sejuk angin segar bertiup.

Rupanya patung Garuda dan Wisnu yang ada sekarang itu belum sepenuhnya jadi,kabarnya baru 30% saja mengingat dana yang dibutuhkan tidak sedikit.Nantinya patung itu kalau sudah sepenuhnya jadi akan berupa Garuda yang memanggul dewa Wisnu di atas lahan yang cukup besar kayak di lembah gitu.Bisa dilihat di foto-foto kami diatas.

Setelah puas berfoto-foto,Aldi tidak lupa mencoba gamelan khas Bali yang ada di gazebo dekat patung wisnu.Walaupun salah-salah, yang penting Pede dong...Oya,di tempat ini kita sering sekali naik turun tangga, jadi kalau mau ke sini lagi stamina mesti oke dan jangan lupa bawa minum air dingin!







evening 2

Malamnya anak-anak memilih untuk pesan makanan di hotel sambil nonton kartoon di TV cable kamar hotel, akung-uti juga pengen leyeh-leyeh saja.Jadi kami yang muda-muda mami,papi&tante Meyi ke irish pub hotel menghabiskan welcome drink yang belum kami tukarkan sejak awal datang.Papi seperti biasa tidak mau kelewatan main bilyard, mami&tante Meyi seperti sudah diduga ngerumpi deh...hihi

Tuesday, November 6, 2007

afternoon 2


Sementara anak-anak tidur siang setelah lelah berenang,kami para orang dewasa-mami,papi,akung,uti,tante meyi cari makan siang di luar bersama Made the driver.Tadinya kami mau cari chineese food langganan mami sama oom mandau dulu waktu masih kuliah.Ternyata udah nggak nemu lagi,jadi kami ke Warung Made Seminyak yang terkenal itu.


Walaupun namanya 'warung' tapi warung Made sama sekali bukan warung ala warteg gitu, makanannya yummy-original recipe banget ,porsinya besar, harganya juga lumayan trus disekeliling area makan banyak butik-butik yang pangsa pasarnya turis banget.Soalnya di butiknya Obin, satu potong kebaya sederhana aja udah diatas 700rb.Apalagi kain batiknya udah diatas 5jt per potong.Tapi ya sebelum makan mami&tante meyi sempat cuci mata sih.


Setelah makanan datang,dan kita semua cukup kaget melihat porsi makannya yang banyak banget, tapi herannya kita bisa habiskan semua! Mungkin karena emang makanannya enak,kita yang laper atau karena makannya saling bagi-bagi alias icip-icip.Tapi pada kesimpulannya kami happy deh makan di situ.

Friday, November 2, 2007

day 2

menuju kolam renang...

naik-naik ke perosotan...

tak berani sendiri...


sudah berani sendiri....


Selamat datang hari baru...

Pagi ini kami sarapan di resto hotel, yang memang termasuk fasilitas.Variasi makanan cukup banyak&lumayan enak.Anak-anak belajar untuk mengambil makanan sendiri sesuai selera dan menghabiskannya.Jadi tidak ada acara suap dan mami juga belajar untuk tidak cerewet bilang: hati-hati,awas tumpah,jangan berantakan! Karena mami lihat juga anak-anak tamu hotel yang lain tumpah-tumpah makannya juga nggak papa,kan ada yang beresin...hehe.Kalo nggak boleh tumpah-tumpah kapan belajar makan sendiri ya.

Oya, waktu kami sedang sarapan tante Meyi baru datang dari Jakarta.Langsung deh dia gabung dengan kita dan kita ngobrol-ngobrol tentang rencana keberangkatannya ke Belanda.Jadi ceritanya tante Meyi itu dapat beasiswa untuk melanjutkan S2 di Nyenronde Bussines University di Belanda.Katanya sih termasuk universitas terbaik di sana dan masuknya cukup sulit.Persaingan antar siswa juga ketat sekali. Bravo tante Mey!
Setelah sarapan kami langsung mencoba kolam renang hotel. Aldi&Manda langsung asik main prosotan.Akung langsung tanding tenis meja di pinggir kolam dengan staf hotel.Uti&Meyi asik dengan bacaannya dipinggir kolam.Sedangkan abner sibuk takut nggak berani masuk ke kolam dalam&papi sibuk bujuk aner biar ke kolam dalam...lho piye to?

Alhasil, mami,uti&tante mey berinisiatif utk mencarikan pelampung dan kaca mata renang Abner biar bisa enjoy renang juga.Eh,ternyata kami di bohongi sama supir taxi, bukannya dibawa ke daerah kuta yang banyak FO surfing kami malah muter2 jauh banget.Tapi ya udah deh yang penting dapat barang yang dicari.

evening 1

Lampu yang buat jatuh cinta...
Boleh ambil krupuk gratis...


Abner maunya sup asparagus...

Rombongan per...per...per!



Puas bermain air sampai matahari terbenam, kami kembali ke kamar hotel untuk mandi-mandi dan mempersiapkan diri.Kamar hotel cukup luas dan balkonnya disediakan tempat untuk menjemur pakaian-pakaian renang dan handuk basah.Pemandangan ke luar kamar juga aduhai,taman-taman khas bali yang eksotik.Tapi kayaknya cuma cocok buat di Bali deh,karena disamping perawatannya rumit, kalo dibuat taman seperti itu di Kaltim jadi tempat sarang ular deh...hehe.

Kami jalan kaki keluar hotel rame-rame dan sepertinya keluarga-keluarga bule yang menginap di hotel tersebut memang rutinitasnya keluar hotel setelah matahari tenggelam.Banyak keluarga muda yang menggendong bayinya sambil menggandeng anak yang kira-kira usianya se Abner,ditambah lagi yang paling kecil di dorong dengan kereta dorong oleh ayahnya. Wah!kami jadi tersindir, karena rombongan yang menyertai kami 3 anak-anak usia 4,7 dan 10 tahun aja kami masih mengandalkan baby sitter.Malu Ah! Next time kami akan lebih mandiri kalo liburan, oke anak-anak??

Tidak jauh dari hotel kami menemukan tempat makan yang oke banget (interiornya lho...) memang Bali top abis deh kalo menarik pengunjung.Warnanya jreng hijau lemon minimalis gitu,trus ada lampu-lampu besar dan sofa empuk.Pokoke homy banget! Ya udah deh kami pesan makanan dan makan dengan lahap(lapar banget habis main air).Tapi rupanya tukang masak di resto ini cm 1 orang, jd makanannya datang satu-satu. Yang paling kasihan akung,karena makanannya datang terakhir. Jadinya per...per...per deh!

day 1

Pantai legian...
sudah berani buka sandal...

trio wek-wek...


Main ombak...
Sampai di Bali dengan penerbangan Lion,kami dijemput kendaraan hotel Bali Dynasti.Supirnya bernama Made,orangnya ramah (walau kata papi ramahnya agak membingungkan antara ramah beneran atau giginya emang maju jadi kelihatan senyum terus...hihi).Kami langsung suka dengan Made ini,dan kami sudah buat janji untuk jalan-jalan keesokan harinya.

Begitu sampai hotel dan simpan barang-barang,kami langsung menuju pantai Legian yang persis ada di belakang hotel.Kami melewati kolam renang hotel yang terdiri dari 3 kolam (kolam utk sun bathing,kolam umum dan kolam anak).Rame banget kolam renangnya mungkin ada hampir 200 orang dewasa dan anak-anak.Tapi nggak ada satupun tamu yang melayu, kecuali kita.Walah!

Setelah melalui kolam renang,kami belok ke gang kecil,lorong tempat kaki lima berjualan pakaian-pakaian pantai khas bali kira-kira 50 meter, baru deh kita sampai di pantai.Bisa dibayangkan anak-anakku yang notabene besar di Samarinda-yang sehari-hari melihat sungai mahakam tiba-tiba melihat laut yang tidak berbatas dan ombak yang berdebur-debur...Benar-benar mereka bengong dan takut-takut melepas sandal untuk merasakan pasir.

Setelah beberapa saat mereka mulai berani makin dalam menyongsong ombak. Komentarnya lucu-lucu: Mami, pasirnya bergerak! Mami air laut asin lho!- Oalah...senangnya yang punya pengalaman baru.