Saturday, April 28, 2012

'Kecelakaan di awal tahun'

Hai!sudah lama juga tidak menulis di blog.Selain kesibukan yang luar biasa meningkat juga dengan adanya facebook dan twitter yang lebih mudah dan singkat dalam menyampaikan keseharian saya,beginilah akibatnya :)Tapi hari ini saya akan mulai lagi menulis.Bertekad kuat! :)

Pergantian tahun 2011/2012
kami sekeluarga melaluinya di Balikpapan,
bersama teman-teman dekat gereja menghabiskan akhir tahun dengan beribadah bersama di rumah kami di sana.Acara sederhana tapi berkesan.Melewati akhir tahun dan awal tahun bersama urapan dan berkat Tuhan yang baru.Mengharapkan kekuatan dan hikmat dari Allah Bapa.Memiliki keyakinan bahwa apapun ketidakpastian yang akan kita lewati di tahun 2012 Tuhan tidak sekalipun meninggalkan kami.
Tentu saja tidak lengkap kalau kami tidak membakar jagung dan membakar kembang api yang sudah menjadi ciri khas tahun baru.Happy newyear everybody!!!!

Keesokan harinya
sebelum kembali ke Samarinda,kami bersama rombongan menyempatkan makan siang di Beach House, restauran yang dikelola salah satu jaringan hotel lokal asli bagus banget!!Tidak menyangka Balikpapan punya beach club secantik ini.Tempat-tempat makan yang cozy di bawah keteduhan pohon-pohon,gazebo-gazebo yang privat dengan bantal-bantal empuknya,outdoor furniture yang trendy...Serasa berada di Bali.Makanan yang ditawarkan juga enak dan penyajiannya internasional.Layak dikunjungi.Keren!

Waktu rombongan teman-teman akhirnya kembali ke Samarinda, kami sekeluarga menghabiskan semalam lagi di Balikpapan.Kali ini benar-benar liburan keluarga kecil kami.Nonton bioskop di XXI,berenang dan kegiatan-kegiatan keluarga sederhana lainnya.

Ditengah keceriaan kami memulai tahun yang baru ini
bermulalah juga sebuah cerita aneh.Tiba-tiba suami saya memanggil saya ke kamar,dengan wajah serius yang tidak seperti biasanya.Saya yang merasa akan mendapat kejutan awal tahun,tersenyum-senyum simpul...menebak-nebak GR hadiah apa yang akan saya terima di awal tahun ini.Tapi rupanya ke GR an saya tidak terbukti,malah suami saya bertanya dengan serius pula, tentang siapa orang yang saya suruh menteror seseorang di kota J.
Hadeuh!saya makin terkejut dan menanyakan ulang,siapa tau saya salah mengerti pertanyaan suami saya.
"Siapa menteror siapa,Mas?"
Suami saya menjelaskan lagi bahwa ada seseorang teman perempuannya dan suaminya yang mengaku diteror lewat telpon,didatangi di rumahnya bahkan suaminya dipukul oleh seseorang oknum berwajib yang katanya disuruh oleh saya.
Saya bertanya lagi makin terkejut:
"saya?menteror teman Mas?Teman Mas,yang mana?"
Suami menjelaskan nama teman dan suaminya yang katanya saya teror.

Makin saya bingung,
karena saya tidak kenal dengan teman lama suami saya itu,apalagi dengan suaminya.
Kalaupun saya pernah mendengar nama itu dan melihat foto wajahnya.Ya karena suami saya sendiri yang selalu cerita tentang teman-temannya di masa lalu.Lengkap dengan kisah-kisah seru,mengharukan dan kadang memalukan.:)
Kami memang tidak pernah menyembunyikan cerita apapun dari masa-masa yang sudah lewat.Kami merasa apa yang sudah terjadi itu baik atau buruknya,benar atau salahnya,senang atau susahnya, telah menjadikan kami seperti adanya sekarang.Tidak lebih tidak kurang.
Kami saling mencintai dengan setiap kebahagiaan dan kesakitan yang sudah kami buat di masa lalu.Oleh karena itu sudah lumrah kalau kami juga selalu sharing foto-foto lama dan foto reuni terakhir.Termasuk juga tentunya foto teman suami saya yang merasa saya teror itu.

Saya tidak pernah bertemu muka,tidak tau alamat rumah maupun kantornya.Bagaimana kisahnya ya kok saya tiba-tiba bisa tertuduh?Tapi karena saya juga bukan tipe orang yang mendramatisir keadaan,saya menghadapi semuanya dengan santai dan tetap tersenyum.Saya yakin dan percaya,suami saya tau siapa saya,tidak mungkin suami saya mempercayai cerita aneh sperti itu.Haripun berlanjut tanpa sambungan kisah ini.

Keesokan harinya pada saat kami melanjutkan perjalanan pulang ke Samarinda,di sepanjang perjalanan yang hanya 2 jam waktu tempuh.Suami saya sampai-sampai menghentikan mobil lebih dari 3kali.Karena teman perempuannya begitu heboh,katanya menerima ancaman-ancaman lagi dari orang suruhan saya.Dan suaminya diancam bahkan sampai dipukul orang sampai berdarah-darah (?)
Saya prihatin sekali melihat hal itu.Perlu diketahui, suami saya yang saya kasihi ini, bukan orang yang bisa terpecah konsentrasinya.Apalagi dalam kondisi menyetir luar kota,medan naik-turun berbelok-belok seperti balikpapan samarinda.Dan sambil menerima telpon tentang hal-hal yang tidak mengenakkan seperti ini, tentunya berbahaya sekali!Apalagi suami saya memiliki hipertensi, yang tidak bisa dikejutkan dan ditekan masalah terus-menerus.Belum lagi secara psikologis anak-anak saya yang masih kecil-kecil, melihat kondisi papinya panik seperti itu.Saya selalu mengkondisikan anak-anak mengingat papinya sebagai orang yang bijaksana,tenang dan tangguh.Saya sedih kali ini,anak-anak sampai mencemaskan papi dan bertanya-tanya "papi kenapa,mi?papi kenapa?"

Akhirnya setelah sekian kalinya berhenti,dan masih juga menyetir sambil telpon.Saya memutuskan sudah saatnya berpendapat tegas.
"Masalahnya apa sih?Kok dia ngotot sekali saya begitu jahatnya sampai menteror keluarganya?Itu fitnah yang keji!Kalau dia tidak percaya,kenapa tidak melapor ke kantor polisi saja?"
Suami saya menyelidik dengan tajam,"Kamu siap kalo dilaporkan ke polisi?"
Saya menjawab lagi-lagi dengan senyum "Kenapa tidak siap?Kalau kita tidak bersalah kenapa harus takut?"
-Saya memegang tangan suami saya terkasih,dan lelaki tercintaku itu meremas tanganku lembut...selalu kutemukan kekuatan disana.

Pernyataan itu rupanya tidak membuat teman suami saya itu tenang.Malah membuatnya menjadi-jadi,menjadikan semacam excuse untuk menelpon suami saya kapan saja dan dimana saja.Entah di rumah,entah di jalan,entah di kantor.Entah dalam jam sibuk,entah dalam jam santai bersama keluarga.
Lagi-lagi menurut saya,sungguh merupakan perilaku yang kurang pantas dilakukan wanita dewasa,bersuami,berpendidikan tinggi dan keluarga baik-baik.
Saya dan suami bukan tipe yang posesif dan pencemburu.Saya mengenal hampir semua teman suami saya,baik laki-laki maupun perempuan.Demikian juga sebaliknya,teman-teman saya pun adalah teman-teman suami saya.Mungkin hanya suami saya saja yang bisa nyaman berhaha-hihi dengan gank ibu-ibu arisan saya.Dan saya juga sudah biasa menjadi satu-satunya ibu diantara para bapak dan terlibat dalam percakapan yang seru.Saya juga sudah biasa dimintai ijin teman perempuan saya yang ingin curhat perihal suaminya pada suami saya.Menurut kami,apa yang bisa kita bagikan ke orang lain adalah tanda perhatidan dan kasih kita untuk para sahabat.Tidak lebih.

Hubungan cinta dan perkawinan kami walaupun masih jauh dari kesempurnaan adalah hubungan yang kuat.Yang mengikat dan terikat. Dengan kasih,cinta,cemburu (yang wajar).pertumbuhan iman percaya yang sama,harapan dan perjuangan masa depan bersama.More or least we are great couple.
Saya mengingatkan melalui suami saya,bahwa daripada dia makin kusut berpradugga macam-macam dan mengganggu suami saya dengan segala curhatnya yang menurut saya semakin tidak pada tempatnya.
Sebaiknya sesegera mungkin melaporkan pada pihak yang berwajib.Dan saya siap apabila harus diperiksa di kota J.Dengan senang hati saya akan berangkat.
Tapi mohon dicatat pula,bahwa apabila semua tuduhan,fitnah dan pernyataan-pernyataan itu tidak terbukti,saya akan menuntut balik atas perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik.
Saya menyampaikan itu bukan berarti saya sok,emosi atau apapunlah namanya.
Tapi semata-mata untuk membuat dia dan suaminya bisa berpikir,bahwa kami pun manusia yang punya hati,punya perasaan,punya keluarga yang tidak mungkin akan tinggal diam apabila ketentraman keluarganya terusik.Semua ini saya akan lakukan untuk mengembalikan ketenangan rumah tangga saya seperti sediakala.

Saya menunggu berhari-hari dan belum ada progress atau panggilan untuk saya ke kota J.Sampai malam minggu berikutnya,suami saya seperti biasa mengajak saya nonton midnight.Ditengah-tengah film diputar,suami saya mendapat telpon dari nomor yang tidak dikenal.Setelah diangkat rupanya itu nomor suami teman dia yang mengaku telah saya teror itu.Lucunya lagi laki-laki itu ingin bicara dengan saya.Tentu saja saya menolak.Pertama karena saya tidak kenal.Kedua karena film yang saya tonton memang lagi seru :P tapi laki-laki itu tetap ngotot dan sms minta ketemu saya bahkan bersedia terbang dari kota J menemui saya di samarinda.Hadeuh!ada apa sih ini sinetron sekali.

Suami saya menjelaskan via sms,bahwa saya sangat sibuk dengan pekerjaan saya di kantor dan tugas rutin saya sebagai ibu rumah tangga.Tidak mungkin untuk saya bertemu dengan orang yang tidak saya kenal dan untuk urusan yang tidak jelas pula.Suami saya menyarankan agar penjelasan dilakukan lewat telpon saja.Sayang mengejar waktu dan biaya untuk ketemu kami di seberang lautan.Akhirnya dia menyerah dan mengsms lagi,yang intinya supaya saya tidak melaporkan dia ke polisi soal perbuatan tidak menyenangkan.Karena dia sendirilah yang menteror istrinya.Dan minta maaf yang sebesar-besarnya karena mencatut nama saya.Kemudian ditambahi pula supaya tidak melaporkan isi sms ini kepada istrinya.Oalah ruwet sekali hidup anda berdua ya?

Setelah pengakuannya yang panjang lewat sms itu.Saya dan suami kembali bergandengan tangan dan melanjutkan melihat film dan tenggelam dalam alur cerita film yang seru ini.Malamnya kami berpelukan,tanpa membahas apapun yang sudah terjadi.Tanpa menyalahkan sana-sini.Kami menganggap cerita aneh ini adalah sebagi 'kecelakaan' kecil di awal tahun.Kecelakaan karena sudah mengenal pasangan yang begitu aneh.Pasangan yang memiliki masalah intern yang tidak bisa dipecahkan,kemudian mendramatisir dengan karangan-karangan yang kok ndilalah melibatkan saya.Pertanyaannya kenapa saya ya yang dianggap cocok mengisi 'sepatu' si peneror?Apa salah saya pada mereka,sehingga saya di fitnah demikian rupa? biarlah itu dijawab sendiri oleh teman suami saya dan suaminya.Saya tidak perlu tau dan tidak juga ingin tau :)

Semoga kejadian aneh serupa tidak terjadi lagi di kehidupan kami.Tapi kalaupun ada lagi,semoga cinta dan kepercayaan saya dan suami lebih kuat dari apapun bentuk goyangan itu.Dan saya sudah memaafkan pasangan suami-istri tersebut.Kiranya kehidupan keluarga mereka pada akhirnya sebahagia saya dan suami saya tercinta.Amin.

Dedicated to my beloved JD
like u always said:
We're two angels with one wing,We could fly only if we hold together....
Love you for always

Your N

No comments: