Tuesday, October 28, 2008

Pak De Jon

Ki-Ka: Mandau(hadap belakang),Mbak Endah,Mbak Endang,Bude,Mas Endro,Pakde Jon
Ki-Ka: Mami (hadap belakang), Uti (keren bo!), Mbak Endah, Mbak Endang, Bude, M'Endro, Pak de Jon ,Mandau (di depan)

Mami nemu foto lama waktu kami masih tinggal di Bandung,foto ini ceritanya keluarga kami (akung,uti,mami,oom mandau,tante dian ---tante meyi belum lahir) sedang piknik (seperti kebiasaan khas akung-uti yang tetap melekat hingga hari ini) kalau nggak salah di puncak.Waktu itu keluarga pak de Jon(alm.Kapt.Mudjiono)-masnya akung satu-satunya juga ikutan dengan istri dan ketiga anaknya (mbak endah,mas endro dan mbak endang).Mungkin inilah satu-satunya foto yang memuat 'akung bersaudara' karena keluarga akung dan pakde jon termasuk jarang berkumpul.Mungkin dikarenakan dinas pak de jon sebagai tentara kopassus yang jarang mendapat libur.Mungkin juga karena bude sulit dekat dengan keluarga pihak suaminya.
Yang mami ingat tentang pak de almarhum, beliau pernah menjadi pengawal ibu Tien Soeharto, beliau banyak cerita hal-hal yang baik tentang keluarga Bapak dan Ibu Soeharto.Bahkan selepas menjadi pengawal 'Ibu' (kalau pakde udah bilang 'Ibu' itu berarti ibu Tien), pakde mendapat kenang-kenangan rumah di Cijantung.Sayangnya setelah pakde meninggal, bude menjual rumah tersebut dan memilih pindah ke kampung halamannya. Sayang waktu itu mami masih kecil, jadi belum punya uang buat beli rumah itu. Sekarang mami baru sadar, semua memori tentang masa lalu itu mahal tapi layak dipertahankan (thanks for my husband for remind me that!). Pakde orangnya tinggi besar dan hitam (ya iyalah-hehe), suaranya keras tapi takut sama Buster (anjing herdernya tante Meyi).Jadi kalo pas mengunjungi kami di Surabaya, Pakde paling duluan minta si Buster dikurung di Kandang, sampai si Buster kaing-kaing nangis (karena Bete dong di kandang terus) alhasil begitu tante meyi pulang sekolah sambil cemberut tante meyi 'membebaskan' Buster dari 'penjara' sambil ngomel-ngomel sama pak De: Tentara kok takut anjing to!-Haha...
Mami masih berhubungan via sms dengan mas Endro, waktu mas Endro menikah awal tahun ini dan ucapan selamat waktu hari Raya.Walaupun ya tidak pernah bisa dekat, karena dari dulunya pun tidak dekat.Kadang-kadang mami rindu untuk ngobrol dengan sepupu-sepupu mami tersebut, buat menggali kenang-kenangan pak de Jon yang masih ada di putra-putrinya, pengennya sih mami minta semua peninggalan pak De...entah itu foto, surat-surat berharga (ijasah,surat tugas,dll).Rasanya sedih kalau nggak ada yang ingat pak De lagi....

No comments: