Saturday, September 6, 2008
Long Journey, day 17 (going home)
Waktunya kami pulang ke samarinda, rindu juga kami dengan kota ini setelah sebulan penuh berlibur.Walaupun penuh kesederhanaan, kami tetap menyayangi Kalimantan Timur.Kaltim sudah menjadi rumah kedua buat mami setelah Surabaya-kota tempat mami dibesarkan. Banyak hal-hal yang ‘khas’ dari kota dan orang-orang di sini yang membuat mami tidak bisa lupa.Contohnya:
Di Bandara sepinggan walaupun sudah ditulis besar-besar ‘dilarang merokok’ tetap aja orang-orang merokok.Susah juga kalau dibilang orang udik rasanya tidak tepat, karena rata-rata orang kaltim banyak uang sehingga mereka leluasa bepergian keluar daerah dengan pesawat.Tapi dibilang kota kok ya nggak tau aturan.
Begitu sampai di bandara Cengkareng, yang juga bertulisan Dilarang merokok besar-besar, mami melihat banyak orang berjongkok didepan pintu ruang tunggu, mami berpikir : ternyata sama aja ya orang di Jakarta dan orang di kaltim, ternyata sama-sama ndak tau aturan.Tidak lama terdengar pengumuman : penumpang lion air tujuan Balikpapan harap memasuki pesawat…. Eh, para perokok yang berjongkok di depan ruang tunggu buru-buru mematikan rokok untuk masuk ke pesawat.
Kesimpulan: Memang yang nggak ngerti aturan emang orang kaltim.hihi…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment