Saturday, September 6, 2008
a Night in Samarinda
Sebagai orang di perantauan, mami selalu berpikir pasti nggak akan punya sahabat lagi. Karena mami termasuk orang yang 'lambat' dekat dengan orang dan selalu mengambil 'jarak' karena takut mengganggu privacy orang lain.Kalau cuma sekedar teman sih banyak banget, tapi sahabat?? Hare gene...hehe...Nggak ngimpi deh!
Mami juga punya pemikiran yang namanya sahabat itu pasti orang dari masa muda kita, misalnya sahabat karena teman satu sekolah dulu.Trus sahabat itu mesti nyambung ngomong apapun ama kita.Trus namanya sahabat itu berbagi apapun juga.Jadi mami pikir yang namanya sahabat itu nggak dibutuhkan setelah kita menikah.Kan kita udah bukan orang muda lagi, trus kita kan nggak perlu teman buat ngomong, karena kita udah punya pasangan hidup kita yang bersedia jadi tumpahan unek-unek dan cerita bahagia kita?? Ups! ternyata mami keliru...
Bentuk persahabatan setelah menikah ternyata beda dengan sahabat waktu SMA yang haha hihi dan belanja bareng, mami-papi punya sahabat-sahabat bersama.Maksudnya pasangan suami istri yang kita bisa hangout bareng.Kita bisa sharing masalah-masalah kita tanpa harus 'bocor' ke kuping-kuping tidak bertanggung jawab.Bisa saling memberi informasi kursus yang bagus buat anak2 atau dokter yang direkomendasikan.Sahabat-sahabat kita juga selalu peduli dengan tulus waktu kita sakit&kesusahan.Saling mendoakan tanpa diminta.Saling bertitip-titipan kalau salah satu ada yang pulang kampung...hehe...Persahabatan kami melewati batas usia,suku,agama, tingkat pendidikan dan ekonomi...
Salah satu sohib kami, Novi&Heru, mereka pasangan muda yang happening banget (maklum orang jkt....gaul bo! hehe)...mereka yang 'maksa' kami untuk ikut euforia PON Kaltim kemarin (padahal kami baru sampai dari liburan pas hari terakhir PON).Rela nganterin kami membaur ditengah masyarakat Kaltim yang kurang hiburan.Ngakak-ngakak karena melihat penjual kerak telor impor dari jakarta antriannya bisa sampai 20an orang di area PON ini (maklum! di kaltim nggak ada kerak telor!) belum lagi tukang jual obat yang membuat melongo pengunjung stadion.Wah! banjir rejeki lah para expatriate luar kaltim ini...hihi
Kami mengakhiri malam dengan nongkrong di kedai Sabindo (ini favoritnya Keluarga Heru-NOvi...hihi),kedai yang menyajikan makanan khas Malaysia lengkap dengan Roti Tissue Milo yang bentuknya kayak gunung makannya disobek-sobek kriuk-kriuk rasa Milo....yummmy!Dinginnya udara jam 2 dini hari, tidak terasa-sampai waktunya kami pulang ke rumah masing-masing...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment